Banyak yang bertanya soal veneer kepada saya. Aman apa enggak? Prosesnya bagaimana? Yang murah atau yang mahal? Well, sebelum ke situ, saya coba jelasin dulu, ya, veneer itu apa.
Jadi veneer, sederhananya, adalah suatu perawatan memberikan lapisan pada gigi dalam rangka memperbaiki warna, bentuk, posisi, dll. Singkatnya, veneer adalah upaya memperbaiki estetika gigi.
Namun jangan salah, walaupun perawatan estetik, veneer berhubungan banget dengan fungsi dan kesehatan gigimu, jadi satu-satunya tempat yang boleh kamu tuju untuk membuat veneer adalah dokter gigi. Semua orang, baik tukang salon, tukang gigi, atau teman kamu, bahkan tenaga kesehatan lain, yang BUKAN dokter gigi, TIDAK PUNYA KEWENANGAN UTAK-ATIK GIGIMU!!!
Dan kalau kamu ke salon lantas dia nawarin: BEHEL dan VENEER, sudah pasti usahanya ILEGAL. Kalau kamu nurut dan mau aja dibehel/veneer oleh mereka, ya risiko ditanggung penumpang. Salon bisa merapikan rambut, tapi dia tidak bisa merapikan gigi. Salon bisa mempercantik wajahmu, tapi kecantikan gigi yang dia tawarkan palsu!
Back to veneer. Kenapa veneer hanya boleh dilakukan oleh dokter gigi? Karena prosedurnya memang masuk dalam tindakan medis. Semua alat dan bahan yang digunakan merupakan alat dan bahan medis gigi. Jadi, yang boleh menggunakan ya hanya dokter gigi. Mau itu tenaga kesehatan, perawat, bidan, dokter umum, APALAGI KOK SALON, tidak berwenang menggunakan alat dan bahan tersebut untuk merawat gigi.
UU Praktik Kedokteran No 29 Tahun 2004 Pasal 78
Pertanyaannya, aman gak kalau veneer itu? Insyaa Allah AMAN asal kamu perginya ke dokter gigi. Bukan ke tukang salon, please dong ah yaaa ….
Proses Pembuatan Veneer Gigi
Prosesnya gimana? Ada berbagai macam proses pembuatan veneer. Singkatnya seperti ini:
- Ada yang membutuhkan pengikisan email dulu menggunakan alat bur dan handpiece yang tersambung ke dental unit dan dipegang oleh dokter gigi. Kamu tahu apa yang salon pake buat mengikis email dan benerin veneernya? Anak elektro pasti tau:
Dokumentasi instagram @korbantukanggigi
- Ada yang langsung ditempel tanpa pengikisan email. Tentunya dengan pertimbangan matang. Tapi ketika di salon, mereka akan suka-suka menempelkan resin komposit (salah satu bahan tambalan dan veneer) hanya agar supaya gigimu ‘indah’, tapi semu. Niscaya kamu ndak bisa menikmati makan jagung lagi kalau kejadiannya kayak gini:
Dan ternyata TIDAK murah. Seharga ENAM JUTA di TUKANG VENEER. WOW! Jadi jangan tertipu oleh harga, ya!
Perihal Ketebalan Gigi
Kenapa sih ketebalan gigi ini penting? Ya, karena kalau tebal, otomatis tekanan pengunyahan kamu berubah. Lalu? Bisa mengakibatkan cedera di sendi rahang (letaknya di depan kuping, itu loh, sendi yang bisa bikin kamu buka-tutup mulut). Selain itu, susah menghaluskan makanan dengan kondisi gigi seperti itu karena gigitanmu menjadi tidak merata.
Kecuali kamu sapi yang punya 4 perut dan makan: kunyah-lepeh-kunyah-telen, kamu memerlukan kondisi gigi yang baik untuk bisa menghaluskan makanan supaya nggak terjadi masalah di lambung. Udah deh veneernya mehong, giliran sakit, pakenya BPJS. Sebel banget nggak sih? Lhaa sakit juga kamu bikin sendiri. Cape, deh!
Hal yang Harus Diperhatikan dalam Pemasangan Veneer
Next, dalam pemasangan veneer, juga harus memperhatikan kondisi jaringan pendukung gigi seperti gusi dan tulang alveolar. Karena veneer yang tidak baik malah bisa menyakiti gusi bahkan sampai ke tulang pendukung gigi. Kalo di salon:
Gemes ga si liatnya itu gusinya gendut. Dari awal, gusi gendut itu adalah tanda adanya peradangan pada gusi. Biasanya karena karang gigi. Sama tukangnya langsung ditutup pake veneer dooong ….
Kebayang ga siii gimana tersiksanya si gusi?
Dokter gigi pasti akan memperbaiki kondisi gusi sebelum dilakukan pemasangan veneer misalnya dengan scaling dan root planning atau bahkan gingivektomi, pokoknya kondisi gusi dan jaringan pendukung gigi sudah sehat betul, baru deh akan dipasang veneer. FYI, radang gusi bisa membuat gusi mudah berdarah dan pasti baunya asyedaaaaap!
TUKANG SALON MANA PAHAM SOAL ITU YA ALLAH!
Konstruksi Veneer
Seperti yang saya jelaskan di atas, di dokter gigi ada veneer yang bisa langsung pasang, ada yang harus dibuatkan ke lab gigi dulu. Semua dengan pertimbangan dari sisi medis, waktu dan biaya tentunya. Di tukang, kamu tidak akan mendapatkan privilege kayak gitu. Gigimu lahan uang. Jadi ya sebisanya dia yang penting cepet dapet duit!
Tanpa pertimbangan yang matang (karena mereka ga paham yaaa), maka konstruksi gigi kamu bisa jadi akan kayak dari Sabang sampai Merauke.. Sambung menyambung menjadi satu:
Ketahuilah bahwa jarak diciptakan itu ada maksudnya. S̶u̶p̶a̶y̶a̶ ̶r̶i̶n̶d̶u̶. Supaya sisa makanan yang nyelip bisa terbersihkan. Kalau jarak dihilangkan efeknya jadi mudah terjadi penumpukan makanan yang mengakibatkan bau mulut, karies gigi, karang gigi. BAYANGIN!
Belum lagi, gerakan mengunyah akan memberikan tekanan pada bahan veneer dan akan diteruskan ke gusi. Akhirnya lagi-lagi menyakiti gusi. Kasihan kan si gusi. Dia nggak salah apa-apa, tapi kena terus. 😥
Jadi gaes, sekali lagi, kalau memang biaya hidup tidak mampu menjangkau gaya hidup, jangan deh kamu gadaikan kesehatanmu hanya agar bisa dibilang tren dan kece. Karena kecantikan sesungguhnya datangnya dari hati.
Sekian sekilas tentang veneer dari saya. Kurang dan lebihnya mohon maaf.. Semoga bermanfaat dan tercerahkan ya
Salam,
drg. Belinda C. H.
Catatan Si Bel 